Prurigo adalah kondisi bentol-bentol yang terasa sangat gatal dan muncul secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas. Bentol yang muncul pada area kulit bisa berukuran kecil hingga besar. Prurigo juga sering dikenal sebagai penyakit darah manis.
Prurigo dapat muncul di bagian tubuh mana saja, tetapi lebih sering muncul di bagian kaki, lengan, punggung, perut, dan bokong. Bentol-bentol ini bisa terasa semakin gatal dan semakin banyak muncul di bagian tubuh lain jika sering digaruk. Meski tidak menyebabkan kondisi serius, prurigo bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya.
Penyebab Prurigo
Hingga kini, penyebab prurigo belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami prurigo, yaitu:a. Diabetes
b. Gagal ginjal kronis
c. Gangguan tiroid
d. Dermatitis atopik
e. Gangguan mental
f. Limfoma
g. Lichen planus
h. Postherpetic neuralgia, yakni nyeri berkepanjangan setelah terkena herpes zoster
Selain beberapa kondisi di atas, seseorang berisiko mengalami prurigo jika sedang mengonsumsi obat kanker. Prurigo juga lebih sering terjadi pada kulit yang kering dan ibu hamil.
Faktor Risiko Prurigo
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat memicu rasa gatal pada penderita prurigo, di antaranya:a. Paparan sinar matahari dalam waktu lama
b. Cuaca yang terlalu dingin atau panas
c. Alergi
d. Stres
e. Iritasi di kulit
f. Pakaian berbahan kasar
Gejala Prurigo
Gejala utama prurigo adalah bentol-bentol yang memicu rasa gatal cukup parah, sehingga membuat penderitanya tidak dapat menahan keinginan untuk menggaruk. Ukuran bentol prurigo pun beragam, yaitu sekitar 0,5-2 cm. Bentol juga bisa semakin luas akibat digaruk secara terus-menerus.Pada beberapa kasus, bentol ini memiliki titik di bagian tengahnya yang mirip seperti bekas gigitan serangga. Rasa gatal akibat prurigo bisa sangat parah hingga membuat penderitanya kesulitan tidur. Gatal ini bisa hilang dan muncul kembali atau terasa sepanjang waktu.
Apabila penderitanya terus menggaruk, bentol yang awalnya berwarna merah akan berubah menjadi lebih gelap dalam waktu cepat. Biasanya, bentol-bentol sulit untuk membaik dengan sendirinya.
Diagnosis Prurigo
Untuk mendiagnosis prurigo, dokter akan bertanya seputar gejala pasien, termasuk kapan gejala awal muncul, serta riwayat kesehatan yang mungkin dialami pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.Umumnya, dokter sudah dapat menegakkan diagnosis prurigo hanya dengan melihat bentol yang dialami penderita. Akan tetapi, dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk memastikannya, seperti:
a. Biopsi, dilakukan untuk mengambil sampel jaringan kulit yang terkena prurigo dan memeriksanya di laboratorium
b. Tes darah, dilakukan untuk melihat kondisi liver, ginjal, dan tiroid
c. Tes immunofluorescence, dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya penyakit lain
d. Tes alergi, dilakukan untuk menentukan penyebab ruam
Pengobatan Prurigo
Belum ada pengobatan khusus yang dapat menangani prurigo. Namun, ada beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi gejala yang di alami pasien, seperti:1. Obat-obatan
Dokter dapat memberikan beberapa jenis obat pada pasien. Beberapa jenis obat-obatan tersebut adalah:a. Obat oles kortikosteroid, untuk mengurangi peradangan dan rasa gatal
b. Obat oles vitamin D3, untuk mengurangi rasa gatal yang parah
c. Obat oleh imunosupresan, untuk mengurangi peradangan dan rasa gatal dengan menekan kinerja daya tahan tubuh
d. Obat antihistamin, untuk mengurangi rasa gatal
2. Tindakan Medis
Beberapa tindakan medis yang dapat dilakukan dokter untuk menangani prurigo adalah:a. Kritoterapi, untuk mengecilkan ukuran bentol dan mengurangi rasa gatal menggunakan cairan khusus
b. Fototerapi, untuk memperbaiki tampilan kulit yang mengalami penebalan
c. Psikoterapi, untuk membantu mengendalikan rasa gatal
3. Perawatan Mandiri
Guna mempercepat proses penyembuhan, pasien harus menghindari pantangan prurigo dan melakukan beberapa perawatan mandiri di rumah, seperti:a. Mengompres dingin area yang gatal
b. Mandi dengan air hangat
c. Menggunakan pelembap kulit
d. Menggunakan sabun khusus kulit sensitif
e. Menggunakan pakaian berbahan ringan dan mudah menyerap keringat
f. Menjaga kuku tetap pendek
Komplikasi Prurigo
Jika tidak segara ditangani dengan baik, prurigo dapat mengganggu aktivitas penderitanya, bahkan bisa menyebabkan insomnia. Selain itu, prurigo dapat menimbulkan beberapa komplikasi lain, seperti:a. Infeksi bakteri di kulit
b. Warna kulit berubah menjadi gelap
c. Muncul bekas luka akibat garukan
Pencegahan Prurigo
Prurigo sulit untuk dicegah karena penyebabnya belum diketahui. Namun, risiko terkena prurigo bisa Anda hindari dengan mengendalikan faktor risikonya. Misalnya, pada penderita diabetes dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin dan jaga kadar gula darah tetap stabil.Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan merawat kulit menggunakan produk perawatan yang bersifat hipoalergenik. Bila Anda memiliki alergi, hindari makanan atau zat pemicu reaksi alergi.
Segera periksakan diri ke dokter jika muncul bentol yang terasa gatal hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Anda juga dianjurkan untuk segera ke dokter jika muncul infeksi pada bentol yang disertai nyeri, demam, keluar nanah, atau pembengkakan kelenjar getah bening.